Sabtu, 08 November 2014

Penentuan Titik Beku Larutan Urea dan NaCl

Edit Posted by noterokhimah.blogger.com with 1 comment



Kelas                    : XII IPA 4
Pembimbing      : Eti Kurniasih, S.pd 
Anggota             :  Rokhimah Imawati
                                 Novtia Resiana S
                                 Retno Kusuma
                                 Akbar Ramadhan
                                 Saifi Isa Daud   



SMAN 1 CILEUNGSI
TAHUN AJARAN 2014/2015



Penentuan Titik Beku Larutan Urea dan NaCl

A. Tujuan praktikum
Percobaan ini bertujuan untuk menambah wawasan kami sebagai seorang pelajar khususnya tentang sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku. Juga cangkupan khususnya yaitu agar dapat mengetahui perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonoelektrolit. Dan pengaruh molaritas pada penurunan titik beku larutan.
B.  Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian yang kami lakukan adalah dapat memberi pengetahuan secara langsung dengan artian kami dapat membuktikan sendiri bagaimana dan mengapa penurunan titik beku larutan koligatif berbeda walaupun memiliki molaritas yang sama ataupun mengapa dengan jenis larutan yang sama diperoleh penurunan sifat koligatif yang berbeda. Penelitian ini juga merupakan wujud dan aplikasi dari materi yang telah kami pelajari.
C.    Landasan Teori

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutTitik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku Nacl dan Urea, serta mencoba membuktian bahwa titik beku NaCl akan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya.

D.     Hipotesis
·         Larutan NaCl mengalami penurunan titik beku lebih besar dari pada Urea.
·         Larutan yang mempunyai molakitas lebih besar mengalami penurunan titik beku lebih besar.
E.  Alat dan Bahan
Termometer dan Tabung reaksi
Gelas kimia plastik
Es batu dan Natrium Klorida Kasar
 Description: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTO-E4uJ6abZbDev1p-khK4Dc_0G14dUx6ab0O7dDvZsgxLcWwgog

Batang pengaduk kaca dan kaca arloji
Description: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSXV95FEIkJU4uHPKbx_6v6zoiIPysaTCIRYXpCMVe6t2hH8yGG Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRzmW3ITEl3saAMJrRmBqI9xTg9vHFZS_eje61TNGYMocSGkE0bqA

aquades
Larutan urea 1 molal dan 2 molal
Larutan NaCl 1 molal dan 2 molal

F.  Langkah kerja

ü  Masukan butiran-butiran kecil es kedalam gelas kimia sampai kira-kira tiga perempatnya.
ü  Tambahkan ± 8 sendok Natrium Klorida (NaCl), kemudian aduk dengan batang pengaduk tersebut. Campuran ini digunakan sebagai pendingin.
ü  Isi tabung reaksi dengan air suling, kira-kira setinggi 4cm.
ü  Masukan tabung reaksi tersebut kedalam gelas kimia yang berisi campuran pendingin.
ü  Aduk campuran pendingin.
ü  Masukan batang pengaduk kedalam tabung reaksi dan gerakan pengaduk itu turun naik dalam air sampai air dalam tabung reaksi membeku seluruhnya.
ü  Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung reaksi meleleh sebagian.
ü  Ganti pengaduk dengan termometer.
ü  Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung reaksi dengan termometer secara turun naik.
ü  Bacalah termometer dan catat temperaturnya.
ü  Ulangi langkah 3 sampai langkah 10 dengan menggunakan larutan urea 1molal dan 2molal serta larutan NaCl 1molal dan 2molal, sebagai pengganti air. (jika es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair, buat lagi campuran pendingin seperti langkah 1 dan 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan

Dari hasil penelitian ,didapatkan data-data Praktikum yang dirangkum dalam tabel- tabel sebagai berikut :
Tabel hasil Praktikum Kimia Penentuan TitIk Beku


No
Larutan
Selisih Titik Beku Air dengan Titik Beku Larutan ( C )
Zat Terlarut
Kemolalan
Titik Beku (0 C)
1
Urea
1 molal
-1 C
1 C
2
Urea
2 molal
-3 C
3 C
3
NaCl
1 molal
-3 C
3 C
4
NaCl
2 molal
-6 C
6 C

Pembahasan:
·                      IMPULAN
Dalam percobaan tersebut, dapat kita ambil beberapa kesimpulan yaitu
1.      Titik Beku Urea 1 molal lebih tinggi dibanding Titik Beku Urea 2 molal, sedangkan Titik Beku Nacl 1 molal mempunyai perbandingan Titik Beku yg sama dengan Nacl 2 molal.
2.      Titik Beku larutan Elektrolit lebih tinggi dibandingkan dengan Titik Beku larutan Non Elektrol
Dari data di atas dapat diketahui bahwa penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya.
Pada molal yang sama, titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit.
Berdasarkan hasil pengamatan, dengan konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit mempunyai harga yang lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non-elektrolit. Misalnya, larutan NaCl 1 m memiliki penurunan titik beku sebesar -3 °C, yaitu hampir dua kali lebih besar daripada penurunan titik beku larutan urea 1 m.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Hal tersebut terjadi karena adanya suatu faktor yang biasa disebut faktor van't Hoff pada larutan elektrolit dan dinyatakan dengan lambang i. Faktor van't Hoff adalah perbandingan antara sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif larutan yang diharapkan dari suatu zat non-elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Ingat lagi bahwa sifat koligatif bergantung kepada konsentrasi partikel dalam larutan baik partikel itu berupa atom, molekul ataupun ion, tetapi tidak bergantung kepada jenis zat terlarut. Kita juga telah tahu bahwa zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi ion-ionnya baik sebagian maupun seluruhnya. Jadi, untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dibandingkan jumlah partikel dalam larutan non-elektrolit. Oleh sebab itu, larutan elektrolit memiliki harga sifat koligatif yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non-elektrolit.
Harga i dari elektrolit tipe kovalen lebih bervariasi, tergantung pada kekuatan elektrolit itu. Elektrolit lemah memiliki harga i mendekati satu, sedangkan elektrolit kuat memiliki harga i mendekati harga teoretisnya.
Dari semua kegiatan yang kami lakukan dalam penelitian kali ini, dapat kami simpulkan bahwa larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih tinggi daripada larutan non elektrolit. Pada larutan elektrolit terjadi penambahan jumlah zat terlarut karena terurai menjadi ion- ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion- ion. Itulah sebabnya titik beku larutan NaCl lebih besar daripada larutan urea.
1.      Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2.      Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
3.      Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4.      Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama
5.      Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion semakin bebas
6.       Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit
7.      Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit
8.      Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
9.      Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku








1 komentar:

Slyses mengatakan...

izin copy pembahasannya min :) terima kasih sebelumnya