Hai............ :)
kali ini ada makalah mengenai sistem hormon, semoga membantu ya :) tapi BAB 1 nya lengkapi :D belu ada soalnya :)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Hormon
Asal kata hormon dari bahasa
Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu
zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam
sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena
hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa
melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang
mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk
senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur
aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan
bahkan beberapa tahun.
Walaupun jumlah yang diperlukan
sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat
diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
B.
Jenis-Jenis Kelenjar Hormon dan
Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada beberapa
kelenjar hormone serta hormone yag dihasilkan:
1.
Kelenjar Hipotalamus
Kelenjar hipotalamus terletak di bawah otak besar dan berperan dalam koordinasi sistem saraf
dan sistem endokrin dalam tubuh. Pada kelenjar hipotalamus terdapat sel-sel
khusus yang menghasilkan hormone pelepas/pembebas dan hormone penghambat.
Hormon pelepas bekerja menggiatkan kelenjar hipofisis untuk menghasilkan
hormone, sedangkan hormone penghambat bekerja dengan cara menghambat kelenjar
hipofisis untuk mensekresikan hormone. Contoh hormon pelepas antara lain TRH (thyroid
releasing hormone) dan GnRH (gonadotrofin releasing hormone). TRH akan memacu pengeluaran TSH dikelenjar
Tiroid, sedangkan GnRH memacu kelenjar hipofisis anterior mengeluarkan FSH (fiollicle
stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).
Kelenjar hipofisis Kelenjar Hipofisis ini terletak
pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu
kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
a.
Kelenjar anterior hipofisis
Kelenjar anterior hipofisis merupakan penghasil
hormone yang paling beragam dan memengaruhi bermacam-macam organ. Hormone yang
dihasilkan yaitu terdapat pada table dibawah ini:
No.
|
Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Hormon Somatrotof
|
Pertumbuhan sel dan anabolisme
protein
|
2
|
Hormon Tiroid (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh
kelenjar tiroid
|
3
|
Hormon Adrenokortikotropik
(ACTH)
|
Mengontrol sekresi beberapa
hormone oleh korteks adrenal
|
4
|
Follicle Stimu
lating Hormon (FSH)
|
a. Pada wanita : merangsang
perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis
untuk mengstimulasi sperma
|
5
|
Luteinizing hormone (LH)
|
a. Pada Wanita : bersama dengan
estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel
interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
|
6
|
Prolaktin
|
Membantu kelahiran dan
memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
|
Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis
b.
kelenjar posterior hipofisis
Hormon yang dihasilkan yaitu:
No.
|
Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot
polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
|
2
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
c.
Kelenjar intermediet hipofisis
Hormon yang dihasilkan yaitu:
No.
|
Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Melanocyte stimulating hormon
(MSH)
|
Mempengaruhi warna kulit
individu
|
3.
Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Kelenjar gondok merupakan Kelenjar yang terdapat di leher
bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar
tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin
(T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin)
yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid
dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu
yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali. Hormone yang
dihasilkan yaitu:
No.
|
Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system
saraf
|
2.
|
Triiodontironin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
|
3.
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium dalam
darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
|
4.
Kelenjar Anak Gondok
Kelenjar
Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di
dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang
menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang
kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur
kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
a.
mengatur metabilisme fosfor
b. mengatur kadar kalsium darah
5.
Kelenjar Timus
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang mmenghasilkan hormone
timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosi. Terletak di
sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas. Timus membesar sewaktu
pubertas dan mengacil setelah dewasa. Kelenjar ini merupakan kelenjar
penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi.
6.
Kelenjar Langerhans (kelenjar
Pangkreas)`
Kelenjar pankreas merupakan
sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau –
pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh
menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam
bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen
(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi
dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya
glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
Peningkatan
glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang
pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk
mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan
atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan
merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk
menaikkan kadar glukosa darah.
7.
Kelenjar anak ginjal
Kelenjar
anak ginjal merupakan dua struktur kecil yang terletak di atas ginjal dan dan
banyak mengandung darah. Baik secara anatomi maupun secara fungsional, kelenjar
ini terdiiri atas dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut korteks adrenal
dan bagian dalam disebut medulla adrenal. Berbentuk seperti bola atau topi
terletak di atas ginjal.
Hormon dari kelenjar anak ginjal
dan fungsinya :
No.
|
Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
|
Mengontol metabolisme ion
anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
|
2
|
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin
|
Kedua hormon tersebut bekerja
sama dalam hal berikut:
a.
dilatasi bronkiolus
b.
vasokonstriksi pada arteri
c.
vasodilatasi pembuluh darah
otak dan otot
d.
mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
|
8.
Kelenjar kelamin
a.
Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita
yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone
progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang
oleh FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda
kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta
kulit menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang
oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima
sel telur yang sudah dibuahi.
b.
Testis
Testis mensekresikan hormon
testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan
pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut,
bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang
oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis
anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua
hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal
dari hipotalamus.
C.
Macam
macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon
2.
Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang
berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar
adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala – gejalanya berupa :
a.
Berkurangnya volume dan tekanan
darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh.
b.
Hipoglikemia dan turunnya daya
tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi
kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c.
Lesu mental dan fisik.
3.
Sindrom Cushing
Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh
sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.
Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang
berlebihan.
Gejalanya berupa :
Gejalanya berupa :
a.
Otot – otot mengecil dan menjadi
lemah karena katabolisme protein.
b.
Osteoporosis
c.
Luka yang sulit sembuh
d.
Gangguan mental misalnya euphoria
(terasa segan)
4.
Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid
yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi
androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada
seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi
rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara
mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan.
Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu
timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala
– gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang
disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari
estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara
lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
5. Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi
adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a.
Basa metabolisme meningkat
b.
Glukosa darah meningkat
c.
Jantung berdebar
d.
Tekanan darah meninggi
e.
Berkurangnya fungsi saluran
pencernaan
f.
Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah.
Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan
pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan,
tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena
kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela
folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
6. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh
kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap
glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup
insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat
cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi
pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan
tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah
menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat
meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang
ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan
gangguan saraf. DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent)
yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena
infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat
– sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita
berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan
cara penyuntikan.
DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu
bereaksi terhadap indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup
insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang
mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan
kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini
dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan.
Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.
Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes
ialah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering
buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala – gejala
di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan
seseorang melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa
diharuskan minum larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap
interval waktu. Diabetes bukan satu – satunya penyakit yang ditimbulkan oleh
insulin. Bebrapa orang memiliki sel – sel beta pancreas yang terlalu aktif
sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula.
Sebagai akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah
normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2 – 4 jam setelah
makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah. Pada
beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa sehingga penderita dapat
menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal. Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan
kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih
serind dan dalam jumlah kecil.
7. Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila
terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu
tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai
kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembang.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna pemberian hormone tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna pemberian hormone tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
8. Hipertiroidea
Keadaan dimana hormon tiroid disekresikan melebihi kadar
normal. Gejala – gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat,
nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves,
suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating
antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan
reseptor – reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves
juga disertai dengan goiter (struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan
penonjolan bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap
imun kompleks pada otot bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA
Sistem
Endokrin
PENGERTIAN
Kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah
ang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan
hasil sekresinya disebut hormon.
Beberapa dari organ endokrin ada
yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada
yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN
- Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
- Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
- Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
- Merangsang pertumbuhan jaringan.
- Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
- Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
KELENJAR
ENDOKRIN PADA MANUSIA
|
A. KELENJAR HIPOFISE
Suatu kelenjar endokrin yang
terletak didasar tengkorak .yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon
dari semua organ-organ endokrin.
Dapat dikatakan sebagai kelenjar
pemimpin sebab hornon-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan
kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus.
Lobus anterior (adenohipofise).
Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi :an
semua organ endokrin yang lain.
1) Hormon
somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
2) Hormon
tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon
tiroksin.
3) Hormon
adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4) Hormon
gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang
perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam
testis.
5) Luteinizing
Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan
testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH).
Lobus posterior disebut juga
Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon ;
- Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
- Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
HORMON
HIPOFISIS ANTERIOR DAN ORGAN TARGETNYA
|
KELENJAR TIROID
Terdiri atas 2 buah lobus yang
terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan
yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di
dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring.
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin;
mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan
jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri
atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan
oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat
yaitu; Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon
tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari
sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri
dari:
1) Bekerja sebagai
perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur
penggunaan oksidasi.
3) Mengatur
pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam
hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak
mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan
penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit
eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior
kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras
bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan
jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan
oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida
Hiposekresi hipotiroidisme. Bila
kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu
keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan
fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses
metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya
lambat, cars berfikir dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat,
rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi
kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan kebalikan
dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat
badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.
Vaskuler mencakup fibrilasi atrium
kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok
eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya
hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.
KELENJAR PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar
tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun
berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar
paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian
belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi
mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya
kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang
disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki
disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan
pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme. Biasanya ada
sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi
kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan
kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda
khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena
terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan
batu ginjal dan kegagalan ginjal.
Fungsi paratiroid;
- Mengatur metabolisme fospor.
- Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit
tetani. Hiperfungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada
otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga
dalam urin, dekolsifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang
spontan.
Kelainan-kelainan di atas dapat juga
terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
KELENJAR TIMUS
Terletak di dalarn mediastinum di
belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18
tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan
terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira
10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40
gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan
kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;
- Mengaktifkan pertumbuhan badan.
- Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
KELENJAR SUPRA RENALIS / ADRENAL
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2,
terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda,
beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian
yaitu:
- Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
- Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah
pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan
emosi seperti marah dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan.
Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shok.
Noradrenalin menaikan tekanan darah
dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk
berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat dengan jalan menambah
pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang
disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron.
Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan
kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit
addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama
karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam
jumlah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian
korteks terdiri dari ;
- Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.
- Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
- Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit
addison. Hiperfungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip
dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa,
terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian
medula terdiri dari :
- Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
- Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan
arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi
kecil.
KELENJAR PIENALIS (EPIFISE)
Kelenjar ini terdapat di dalam otak,
di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat
korpus.
Fungsinya belum diketahui dengan
jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas dan
kelenjar kelamin.
KELENJAR PANKREATIKA
Terdapat pada belakang lambung di
depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa
menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan
hormon insulin.
Hormon yang diberikan untuk
pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan
oleh enzim-enzim pencernaan protein.
Fungsi hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar glukosa
dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk
mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau langerhans
Pulau-pulau langerhans berbentuk
oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.
Dalam tubuh manusia terdapat 1-2
juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar
granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang
lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin
pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai
unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi
insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.
KELENJAR KELAMIN
Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon
testosteron.
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot,
kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta
mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri
dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon progesteron clan
estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan
sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
Sistem Hormon pada Manusia
Sistem Hormonal Pada Manusia
Gambar Mekanisme Endokrin
Hormon adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar tertentu
dan berfungsi untuk mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh
(metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap
stress serta tingkah laku). Kelenjar yang menghasilkan hormon dinamakan dengan
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Hormon merupakan senyawa steroid ataupun
senyawa potein.Hormon dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :
- Hormon – hormon dari asam amino, misalnya tiroksin, triiodotironin, adrenalin, nonadrenalin.
- Hormon – hormon peptide dan protein, misalnya paratiroid, hormon pertumbuhan, insulin, glucagon.
- Hormon – hormon steroid, misalnya kortikosteroid dan hormon kelamin (androgen, estrogen, dan progesterone)
- Faktor Saraf
- Faktor Kimia
Hormon dikeluarkan sebagai akibat dari rangsangan stimulasi saraf secara langsung kepada kelenjar yang cocok. Macam – macam kelenjar endokrin pada manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovum atau testis.
gambar Sistem kerja endokrin
Hipotalamus
Hipotalamus memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan system endokrin dan system saraf. Hipotalamus menerima informasi dari system saraf melalui tubuh dan bagian otak, kemudian mengatur system endokrin untuk menanggapi kondisi lingkungan. Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresi dari sel – sel neurosekretori.Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Gambar Hipofisis
Kelenjar hipofisis dinamakan juga dengan master of gland dikarenakan hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis mempengaruhi pengeluaran hormon yang lain,
hormon ini terbagi atas 3 macam bagian antara lain bagian anterior, bagian
intermediet dan bagian posterior. Berikut saya jabarkan bagian dan fungsi dari
hipofisis
No
|
Kelenjar
|
Letak
|
Hormon
|
Fungsi / Peran
|
1
|
Hipofisis / Pituitari
|
Sella tursica
|
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan
reaksi terhadap stress serta tingkah laku
|
|
|
Pada lekukan tulang selatursika
|
GH / STH (Hormon somatotrof)
|
Pertumbuhan sel tubuh dan menstimulasikan pertumbuhan
tulang
|
|
TSH (hormone tiroid)
|
Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid
|
|||
ACTH (hormone adrenokortil kotropik )
|
Merangsang produksi glukokortikoid
|
|||
FSH (Folikel stimulating Hormon)
|
|
|||
LH (Luteinizing hormone)
|
|
|||
Prolaktin
|
Membantu proses persalinan dan menstimulasi sekresi air
susu.
|
|||
|
Pada lekukan tulang selatursika
|
MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
|
Mengatur pigmentasi dan mempengaruhi warna kulit.
|
|
|
Pada lekukan tulang selatursika
|
Oksitosin
|
Menstimulasikan kontraksi sel otot polos pada rahim wanita
hamil selama melahirkan dan merangsang kontraksi sel – sel kontraktil dari
kelenjar susu agar mengeluarkan air susu.
|
|
ADH (Anti Deuretic Hormon)
|
Mencegah pembentukkan urin dalam jumlah banyak dan
meningkatkan tekanan darah dengan menyempitkan pembuluh darah.
|
Kelenjar Tiroid / gondok
Gambar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan dibawah
jakun dan terdiri atas dua buah lobus berfungsi sebagai pengatur metabolisme
sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, terdiri dari asam amino yang mengandung
yodium. Berikut akan saya jabarkan fungsi dan bagiannya dalam table.
Hormon
|
Fungsi / Peran
|
Tiroksin
|
Mengatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah glikogen menjadi gula
dalam hati serta pendistribusian air dan garam mineral.
|
Triodotironin
|
Mengatur metabolisme, dan kegiatan system saraf.
|
Kalsitonin
|
Menjaga kesetimbangan kalsium didalam darah dengan
mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.
|
Gambar struktur Tiroid dan
bagiannya
Kelenjar Paratiroid / Anak Gondok
Kelenjar paratiroid terletak dibagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini berjumlah empat buah kelenjar ini menghasilkan Hormon PTH ( Parathyroid Hormone) yang berfungsi meningkatkan serta mengendalikan kadar kalsium dalam darah dan fosfat (PO43+) dalam darah.Kelenjar Timus / Kacangan
Gambar Kelenjar Timus
Kelenjar ini hanya dijumpai pada anak – anak usia di bawah 18 tahun.
Kelenjar ini terletak didekat tulang dada dan berwarna kemerah – merahan,
kelenjar ini terdiri atas 2 lobus. Kelenjar ini menghasilkan Hormon Thymosin
yang berfungsi sebagai perangsang perkembangan dari limfosit T untuk
menghasilkan kekebalan (imunitas) tubuh.Kelenjar Adrenal / Anak ginjal
Gambar Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal berjumlah dua buah dan terdapat pada bagian atas ginjal
kelenjar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan medula suprinalis,
berikut akan saya jelaskan dalam table peran dan fungsinya.
Bagian
|
Hormon
|
Fungsi dan
|
Korteks
|
Glukokortikoid
|
Meningkatkan kadar glukosa dalam darah melalui perubahan
glikogen dalam hati menjadi glukosa dalam darah.
|
Androgen
|
Bekerja sama dengan hormon yang dihasilkan gonad untuk
menentukan sifat dan karakter kelamin sekunder.
|
|
Mineralkortikoid
|
Mengatur volume darah, tekanan darah, serta kadar natrium (Na+)
dan kalium (K+) dalam darah.
|
|
Medula Suprenalis
|
Adrenalin (epineferin)
|
Membantu metabolisme dengan mengubah glikogen dalam otot
menjadi glukosa dalam darah.
|
Nonadrenalin (norepineferin)
|
Menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut
otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi.
|
Kelenjar Pinealis ( Epifise )
Klenjar pinealis terletak di dekat otak, tepatnya diatas otak kecil ( cerebellum ). Kelenjar ini sangat kecil sebesar biji kacang ercis. Kelenjar ini menghasilkan Hormon Melatonin yang berfungsi dalam pengaturan hubungan suhu tubuh dengan tidur.
Letak Epifise didalam hipofisis
Kelenjar Pankreas / Langerhans
Gambar Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terdapat di dekat usus 12 jari dan hati. Didalam pankreas
terdapat pulau – pulau langerhans, pulau langerhans ini mengandung sel – sel
endokrin yaitu sel alfa yang menghasilkan hormon glukagon dan sel
beta yang menghasilkan hormon insulin, berikut akan saya
jabarkan di dalam table fungsi dan bagiannya
Bagian Sel
|
Hormon
|
Fungsi dan Peranan
|
Sel alfa
|
Glukagon
|
Mengubah glikogen menjadi glukosa
|
Sel beta
|
Insulin
|
Mengubah gula darah ( glukosa ) menjadi gula otot (
glikogen ) di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah.
|
Kelenjar Kelamin / Gonad
Gambar Kelenjar Gonad
Kelenjar kelamin terbagi atas dua yaitu kelenjar kelamin pada wanita dan
pada pria berikut akan saya jelaskan dalam table bagian dan fungsinya.
Kelamin
|
Hormon
|
Fungsi dan Peranan
|
Pria
|
Testosterone
|
Menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder pada pria.
|
Wanita
|
Progesterone
|
Penebalan dinding rahim (endometrium) agar siap menerima
sel telur yang sudah mengalami pembuahan.
|
Estrogen
|
Proses pembentukan dan pematangan sel ovum (sel telur)
serta pengatur cirri kelamin sekunder pada wanita.
|
Jenis Fungsi Sistem Hormon Manusia
By admin April 17, 2014
Jenis Fungsi Sistem Hormon Manusia- Selain
sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang ikut menentukan
keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon.
Hormon merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi
kecil yang dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan
dalam aliran darah.Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang menyekresikan zat kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan kimia yang dihasilkannya. Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh, seperti keringat dan enzim di mulut. Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh oleh sistem peredaran darah. Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika jumlah hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainan-kelainan pada tubuh. Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai berikut.
- Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis (nutrisi, metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula hingga ekskresi)
- Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
- Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
- Pengaturan dan penyimpanan energi
1. Hormon yang dihasilkan Hipotalamus dan Hipofisis
Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis). Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland karena banyak menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di dalam tubuh. Hipotalamus terletak di bagian dalam-bawah otak. Kelenjar hipotalamus memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang untuk menghasilkan atau menghambat produksi hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan kebutuhan. Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur komunikasi antara sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan juga dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu dengan impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon. Misalnya, jika tekanan darah turun, hipotalamus mengirimkan implus saraf ke kelenjar hipofisis bagian depan. Akbatnya, hipofisis menyekresikan ADH (antidiuretic hormone) yang menyebabkan tekanan darah naik. Hipotalamus juga dapat mengeluarkan hormon yang disebut releasing hormone dan inhibiting hormone.Releasing hormone merangsang kelenjar hipofisis menyekresikan hormon tertentu. Inhibiting hormone menekan kelenjar hipofisis sehingga tidak menyekresikan hormon tertentu. Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis, 7 hormon disekresikan bagian depan (anterior) hipofisis dan 2 lainnya oleh bagian belakang (posterior) hipofisis. Kelenjar hipofisis posterior tersusun atas jaringan saraf dan sebenarnya merupakan bagian dari hipotalamus. Kelenjar hipofisis anterior tersusun atas sel-sel endokrin yang menyintesis dan menyekresikan beberapa hormon ke dalam darah.
a. Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Campbell, 1998: 925).
1) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat sel telur berada.
2) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada wanita.
3) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
4) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroksin.
5) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.
6) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh.
7) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa narkotika menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.
Gambar
9.18 (a) Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior. (b) Hormon oleh kelenjar hipofisis posterior. Hormon
apakah yang dihasilkan oleh hipofisis posterior?
b. Hipofisis PosteriorBagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Gambar 9.18b).
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme pengeluaran urine.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat seorang wanita melahirkan.
2. Hormon yang dihasilkan Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid berada di daerah leher. Sering disebut kelenjar gondok (tiroid) dan kelenjar anak gondok (paratiroid). Kelenjar tersebut berfungsi mengatur kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.a. Tiroid
Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua lobus menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin.
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah.
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.
b. Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri (Gambar 9.19). Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Kalsium banyak diperlukan tubuh, seperti untuk kerja saraf dan otot. Kebutuhan kalsium akan meningkat pada wanita hamil atau menyusui. Jika kadar kalsium dalam darah berkurang karena nutrisi makanan yang kurang kalsium, kebutuhan kalsium akan diambil dari tulang oleh parathormon. Jika kadar kalsium sudah cukup atau terlalu tinggi, hormon kalsitonin akan menghambat pelepasan kalsium dari tulang.
3. Hormon yang dihasilkan Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon. Hormon tersebut diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di dalam pulau-pulau Langerhans terdapat sel beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.a. Insulin
Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur metabolisme lemak.
b. Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan cara merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selain itu, glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap digunakan dalam pembentukan energi.
4. Hormon yang dihasilkan Anak Ginjal (Adrenal)
Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal. Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam disebut bagian medula dan bagian luar disebut bagian korteks. Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.a. Korteks. Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralocorticoid, dan Gonadocorticoid.
1) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga berpengaruh dalam pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
2) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi urine dan keringat.
3) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan ciri kelamin sekunder pria dan wanita.
Gambar 9.21 Kelenjar
adrenal (anak ginjal) dan bagian-bagiannya
b. MedulaPada bagian medula, dihasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norephinefrin (noreadrenalin). Ketika kondisi tubuh stres, kedua hormon tersebut akan menyiapkan kita dalam keadaan darurat sehingga meningkatkan laju metabolisme tubuh, menaikkan detak jantung, dan kadar glukosa tubuh. Anda juga dapat merasakan kerja hormon ini pada saat Anda melakukan kegiatan-kegiatan menegangkan, seperti berdiri di ketinggian atau berada dalam kondisi ketakutan.
5. Hormon yang dihasilkan Testis dan Ovarium
Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks (Gambar 9.22). Pada pria, testis menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam kematangan seksual pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel sperma.Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan progesteron. Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan mengatur masa reproduksi (menstruasi) dan masa kehamilan. Ciri seks sekunder mulai terlihat pada seseorang yang berada pada masa pubertas. Pada pria, ciri seks sekunder dapat berupa membesarnya suara, timbulnya rambut di sekitar kemaluan, tumbuhnya jakun, serta bahu yang melebar. Pada wanita ciri sekunder dapat dilihat dari tumbuhnya payudara, munculnya rambut di sekitar kemaluan, serta dimulainya siklus reproduksi wanita (siklus menstruasi).
0 komentar:
Posting Komentar